LATAR BELAKANG
*) Kegiatan ini gratis (free of charge) untuk presenter mahasiswa S1
Perubahan landskap sudah berjalan lama di Indonesia, dimulai sejak pada abad 16, banyak hutan telah mengalami kerusakan akibat berbagai aktivitas manusia, seperti penebangan liar, perubahan tataguna lahan hutan, dan aktivitas perladangan. Selain itu, pada tahun 1997 sampai sekarang masih sering terjadi kebakaran hutan yang menyebabkan semakin banyak lahan terbuka dan hutan terfragmentasi. Sebagai hasilnya banyak kawasan hutan berubah menjadi lahan terbuka dengan ditumbuhi tumbuhan semak, atau lahan hutan yang tersisa serta terfragmentasi diantara hutan-hutan tanaman industri.
Sebagai besar kawasan yang berubah tataguna lahan merupakan daerah bukan kawasan konservasi. Pada kawasan tersebut, tetap banyak ditemukan keanekaragaman hayati, baik flora dan fauna yang merupakan hasil budidaya maupun flora dan fauna liar. Namun, degradasi lahan yang terus menerus akan semakin menekan dan mengancam keberadaan pada flora dan fauna liar di kawasan tersebut. Tidak jarang, terjadi konflik karena kebutuhan kelangsungan hidup flora dan fauna dengan kebutuhan lahan dan penghidupan masyarakat disekitar tempat tersebut. Pada umumnya konflik karena banyak flora maupun fauna yang berstatus konservasi seperti langka, endemik, terancam punah dan dilindungi terganggu keberadaannya, serta habitatnya yang dirambah oleh masyarakat. Dengan demikian, sangat dibutuhkan pengelolaan yang komprehensi dalam menangani permasalahan tersebut. Oleh karena itu, pendekatan konsep teoritis dan aplikasi dalam pengelolaan keanekaragaman hayati yang berstatsus konservasi sangat dibutuhkan, kontribusi berbagai dari berbagai disiplin ilmu untuk mencari solusi dalam pengelolaan keanekaragaman hayati, terutama yang berstatus REEPS (Rare, Endemic, Endengered, Protected Spesies) di kawasan bukan konservasi.
Oleh karena itu, pengelolaan keanekaragaman hayati, terutama yang berstatus REEPS (Rare,Endemic, Endengered, Protected Spesies) di kawasan bukan konservasi perlu dilakukan untuk menyusun strategi manajemen secara tepat.
TEMA:
Pengelolaan Keragaman
Hayati Bertatus
Konservasi (Langka,
Endemik, Terancam
Punah,
dan Dilindungin)
di luar Kawasan
Konservasi
SUB-TEMA:
1. Keanekaragaman
genetik
2. Keanekaragaman
spesies
3. Keanekaragaman
ekosistem
4. Etnobiologi and
Sosial Ekonomi
5. Ilmu dan Teknologi
Hayati
Semua naskah yang
berkaitan dengan subtema
di atas
dapat dipresentasikan.
TEMPAT DAN WAKTU:
Hotel Grand Tjokro
Bandung
Jl. Cihampelas No.
211-217, Cipaganti,
Coblong, Kota Bandung
40131 , Jawa Barat
+62-22-82021220
7 July 2018
08:00 to 17.00 WIB
Keterangan:
Naskah-naskah berkualitas dari seminar nasional ini, yang telah mendapat persetujuan dari reviewer/editor akan diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (terindeks DOAJ)
*) Untuk free of charge, naskah lengkap (manuskrip) perlu dikirimkan paling lambat tanggal 18 Juni 2018 (ke biodiversitas@gmail.com). Manuskrip yang siap untuk direview akan diundang untuk presentasi gratis. Mahasiswa S1 yang tidak mengirimkan manuskrip atau manuskripnya tidak siap direview dapat diundang presentasi sebagai peserta mahasiswa biasa (tidak gratis)
PENYELENGGARA:
Society for Indonesian
Biodiversity
Universitas Padjadjaran,
Sumedang
Institut Teknologi
Bandung
Universitas Sebelas
Maret, Surakarta