LATAR BELAKANG

*) Kegiatan seminar ini gratis (free of charge) untuk presenter mahasiswa S1

Konversi hutan di Indonesia telah menjadi lahan agroekosistem telah berjalan sejak abad 16 hingga sekarang. Banyak hutan dikonversi menjadi lahan perkebunan, sebagian menjadi hutan sekunder, semak belukar dan lahan terbuka. Peningkatan konversi hutan tersebut di dorong oleh laju pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia lebih dari 1,3 pertahun. Pada tahun 2019 mencapai jumlah 267 juta jiwa. Tingginya jumlah penduduk akan mendorong meningkat pemanfaatan sumberdaya alam terutama di daerah pedesaan. Pengambilan kayu dari hutan untuk kebutuhan perumahan dan hasil hutan non-kayu akan lebih meningkat, sehingga berdampak pada semakin banyak hutan terfragmen.

Dampak lanjutan kondisi tersebut, habitat satwa semakin menyempit, sehingga menimbulkan banyak konflik antara manusia dan satwa liar. Perburuan dan pembasmian satwa yang dianggap hama tidak bisa terhindari. Dengan semikian, satwa liar yang berada di luar kawasan konservasi akan semakin rentan dan mempercepat kepunahan secara lokal. Hal ini terdorong juga dengan semakin menipis kepercayaan masyarakat teradap kearipan lokal dalam melestarikan kekayaan alam hayati dengan cara “mitos” atau aturan adat setempat.

Badan Perencanaan Kehutanan (2006) telah mendorong upaya mengurangi luas hutan yang rusak dengan merebilitasi lahan marginal yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai lahan untuk pengembangan tumbuhan endemik atau tanaman yang memberi keuntungan pada masyarakat sebagai bentuk layanan ekosistem.

Berdasarkan uraian diatas sangat diperlukan pembahasan:
1. Kebijakan pemerintah dalam melestarikan plasma nuftah hutan
2. Kearifan lokal dalam pelestarian sumberdaya alam dan hayati
3. Perlindungan keragaman hayati di luar kawasan konservasi
4. Singkronisasi layanan ekosistem hutan dan kebutuhan masyarakat



TEMA:

Peningkatan Layanan Ekosistem Hutan dalam Menunjang Pembangunan Nasional

SUB-TEMA:
1. Keanekaragaman genetik
2. Keanekaragaman spesies
3. Keanekaragaman ekosistem
4. Etnobiologi and Sosial Ekonomi
5. Ilmu dan Teknologi Hayati

Semua naskah yang berkaitan dengan subtema di atas dapat dipresentasikan.


TEMPAT DAN WAKTU:

Grand Artos Hotel & Convention

Jl. Mayjen Bambang Soegeng No. 1, Kedungdowo, Kec. Mertoyudan, Magelang 56172,  Jawa Tengah
Tel.: +62-293-3218888
Sabtu, 31 Agustus 2019
Pukul: 08.00-17.00 WIB

 

Keterangan:

Naskah-naskah berkualitas dari seminar nasional ini, yang telah mendapat persetujuan dari para reviewer dan editor akan diterbitkan pada jurnal Biodiversitas (terindeks Scopus) atau Nusantara Bioscience (terindeks ESCI Web of Science). Naskah lainnya akan diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (PSNMBI), sementara naskah yang tidak berkualitas, tidak diterbitkan. Pemakalah juga dapat menerbitkan naskahnya pada jurnal-jurnal lain terbitan MBI secara gratis (smujo.id)

Submisi naskah:
1. Biodiversitas disini: https://smujo.id/biodiv/about/submissions
2. Nusantara Bioscience disini: https://smujo.id/nb/about/submissions
3. Prosididng (PSNMBI) disini: https://smujo.id/psnmbi/about/submissions
4. Lainnya, mohon pilih disini: https://smujo.id/

*) Untuk free of charge, mohon naskah lengkap (manuskrip) dikirimkan paling lambat 7 Agustus 2019. Manuskrip yang siap untuk dikirimkan ke reviewer akan diundang untuk presentasi gratis. Mahasiswa S1 yang tidak mengirimkan manuskrip atau manuskripnya tidak siap direview akan diundang presentasi sebagai peserta mahasiswa biasa (tidak gratis)

 

PENYELENGGARA:

Society for Indonesian Biodiversity

Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Universitas Tidar Magelang

Universitas Padjadjaran, Sumedang

Universitas Indonesia, Depok