Initial studies of phenotypic jengkol (Pithecollobium jiringa) appearance germplasm in Padang, West Sumatra

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

HAMDA FAUZA
ISTINO FERITA
NURWANITA E. PUTRI
NOVRI NELLY
BUJANG RUSMAN

Abstract

Fauza H, ferita I, Putri NE, Nelly N, Rusman B. 2015. Studi awal penampilan fenotipik plasma nutfah jengkol (Pithecollobium jiringa) di Padang, Sumatera Barat. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon 1 (1): 23-30. Jengkol (Pithecollobium jiringa) merupakan tanaman asli Asia Tenggara, yang populer di Malaysia, Thailand dan Indonesia, baik sebagai makanan maupun obat tradisional. Studi awal penampilan fenotipik plasma nutfah jengkol di Padang bertujuan untuk mengetahui informasi karakter fenotipik jengkol yang dapat dijadikan sebagai sumberdaya genetik dalam program pemuliaan tanaman serta bagaimana pengelolaan plasma nutfahnya dalam meningkatkan nilai tambah dari tanaman ini. Penelitian dilakukan dengan kegiatan eksplorasi pada lima kecamatan (Koto Tangah, Kuranji, Pauh, Padang Selatan, dan Bungus Teluk Kabung), mulai Juni s.d. Oktober 2014. Penelitian menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel secara sengaja (purposive sampling). Pada sampel terpilih dilakukan pengumpulan data melalui wawancara dengan pemilik, mengamati dan mengukur secara langsung dari beberapa karakter fenotipik. Data hasil pengamatan dianalisis dengan beberapa metode analisis, yaitu: analisis deskriptif terhadap penampilan fenotipik, variabilitas fenotipik berdasarkan standar deviasi, dan analisis klaster data fenotipik. Kegiatan eksplorasi dan karakterisasi menghasilkan 40 aksesi yang bisa dikoleksi sebagai usaha konservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan identifikasi karakter fenotipik menunjukkan bahwa terdapat dua variasi utama tanaman jengkol di Padang, yaitu: jariang kabau dan jariang bareh. Perbedaan antar kedua variasi dapat dilihat pada karakter bentuk dan tekstur buah. Pengamatan karakter fenotipik pada populasi jengkol menunjukkan variabilitas fenotipik yang luas pada beberapa karakter. Hal ini didukung analisis klaster yang menunjukkan tingkat kemiripan masing-masing aksesi yang bervariasi dan menyebar secara tidak beraturan.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##